A. Sistem Saraf Pusat
1.) Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan
sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di
dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian
utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak.
- Otak Besar ( cerebrum )
Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh
yang disadari. Yaitu Berpikir, berbicara, melihat, bergerak, mengingat,
dan mendengar termasuk kegitan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi
dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan pada
otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur
dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri
mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan.
- Otak tengah ( Mesensefalon )
Otak tengah merupakan pebghubung antara otak
depan dan otak belakang, bagian otak tengah yang berkembang adalah lobus
optikus yang berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata, pengatur gerak bola
mata, dan refleksi akomodasi mata.
- Otak kecil ( cerebellum )
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar,
tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu
lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil
dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang
dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan
melakukan kegiatan. Dan pusat keseimbangan tubuh.
- Sumsum lanjutan (medula oblongata),
sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. terbagi
menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak
mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi neurit dan dendrit.
Fungsi sumsum tulang belakang adalah mengatur reflex fisiologis, seperti
kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain
yang tidak disadari.
2.) Sumsum Tulang Belakang ( medulla spinalis )
Sumsum tulang belakang terletak memanjang didalam
rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas
tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis,
yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan
luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf. Di dalam
sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf
penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan
ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
- Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang
membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan
sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon
rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf
somatis dan sistem saraf otonom.
1) Sistem saraf somatic ( saraf sadar )
sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf
sadar. Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial
dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( spinal ) Kedua belas pasang
saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan
kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang
belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan,
dan otot lurik. Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi
antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi
saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak
menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.
Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai
berikut.
- Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
- Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin.
- Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.
1) Sistem saraf otonom
Pernahkah kamu kejatuhan cicak saat duduk santai?
Apa yang kamu rasakan ketika kejatuhan cicak?
Kamu kaget, ketakutan, dan menjerit keras. Jantungmu berdetak dengan cepat.
Pikiranmu kacau. Reaksi yang membuat responmu dalam situasi ketakutan ini
dikontrol oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan
dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak
kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh
darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik
dan sistem saraf parasimpatik.
Sistem saraf simpati disebut juga sistem saraf torakolumbar,
karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan
ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang
terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah
sebagai berikut.
Mempercepat denyut jantung.
Memperlebar pembuluh darah.
Memperlebar bronkus.
Mempertinggi tekanan darah.
Memperlambat gerak peristaltis.
Memperlebar pupil.
Menghambat sekresi empedu.
Menurunkan sekresi ludah.
Meningkatkan sekresi adrenalin.
Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem
saraf kraniosakral, karena
saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf
parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion
yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang
dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi
yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem
saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf
parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
0 komentar:
Posting Komentar